Transformasi
citra adalah salah satu jenis operasi pengolahan citra P, dimana P dapat
dinyatakan dalam bentuk matriks. Contoh yang paling umum ditemukan adalah
transformasi Fourier, dimana suatu citra dalam domain ruang diubah ke domain
frekuensi spasial. Transformasi ini dapat dinyatakan dalam bentuk perkalian
matriks, antara matriks citra dengan suatu matriks uniter.
Salah
satu hal penting dalam transformasi adalah basis citra yang merupakan
sekumpulan vektor 2D atau matriks. Seperti pada aljabar linier, transformasi
membawa suatu citra ke sistem koordinat baru yang dibentuk oleh fungsi basis
tersebut. Dalam konteks citra, basis ini berupa matriks yang disebut sebagain
citra basis. Pengolahan Citra Digital: Transformasi Citra
Transformasi
citra, sesuai namanya, merupakan proses perubahan bentuk citra
untuk mendapatkan suatu informasi tertentu
Transformasi bisa dibagi menjadi 2 :
2.
Transformasi ruang/domain/space
A.
Transformasi
Piksel
Transformasi
piksel masih bermain di ruang/domain yang sama (domain spasial), hanya posisi
piksel yang kadang diubah.
Contoh: rotasi, translasi, scaling,
invers, shear, dll.
Transformasi jenis ini relatif mudah
diimplementasikan dan banyak aplikasi yang dapat melakukannya (Paint, ACDSee,
dll).
B.
Transformasi
Ruang
Transformasi
ruang merupakan proses perubahan citra dari suatu ruang/domain ke
ruang/domain lainnya, contoh: dari ruang spasial ke ruang frekuensi.
Contoh : Ruang vektor. Salah satu
basis yang merentang ruang vektor 2 dimensi adalah [1 0] dan [0 1]. Artinya,
semua vektor yang mungkin ada di ruang vektor 2 dimensi selalu dapat
direpresentasikan sebagai kombinasi linier dari basis tersebut.
Ada beberapa transformasi ruang,
yaitu :
- Transformasi Fourier (basis: cos-sin)
Transformasi Fourier (FT)
Pada tahun 1822, Joseph Fourier,
ahli matematika dari Prancis menemukan bahwa: setiap fungsi periodik (sinyal)
dapat dibentuk dari penjumlahan gelombang-gelombang sinus/cosinus.
Contoh : Sinyal kotal merupakan penjumlahan dari
fungsi-fungsi sinus berikut (lihat gambar pada halaman berikut)
f(x) = sin(x) + sin(3x)/3 + sin(5x)/5 +
sin(7x)/7 +
sin(9x)/9 …
- Transformasi Hadamard/Walsh (basis: kolom dan baris yang ortogonal)
Jika
digambarkan secara visual, maka untuk N = 4, bentuk basisnya dapat dilihat
seperti gambar disamping.Karena rumus forward dan invers-nya sama, maka basis
ini dapat dipakai baik untuk forward maupun invers transform
Rumus
Tr. Hadamard untuk 2 dimensi :
- Transformasi DCT (basis: cos)
Discrete Cosine Transform (DCT) atau disebut dengan Transformasi Cosinus Diskrit adalah model transformasi fourier yang dikenakan pada fungsi diskrit dengan hanya mengambil bagian cosinus dari eksponensial kompleks, dan hasilnya juga diskrit. Discrete Cosine Transform (DCT) didefinisikan dengan;
DCT merupakan teknik transformasi yang paling banyak digunakan yang dapat melakukan dekorelasi dari input signal dalam data independent. DCT mengubah array data intensitas menjadi array data frekuensi untuk mengetahui seberapa cepat persebaran intensitas. Format image JPEG menggunakan DCT untuk mengolah tiap 8x8 pixel data.
Discrete Cosine Transform (DCT) biasa digunakan untuk mengubah sebuah sinyal menjadi komponen frekuensi dasarnya. DCT pertama kali diperkenalkan oleh Ahmed, Natarajan dan Rao pada tahun 1974 dalam makalahnya yang berjudul “On image processing and a discrete cosine transform” (Watson, 1994)..
- Transformasi Wavelet (basis: scaling function dan mother wavelet
Wavelet berasal dari sebuah scaling function. Dari scaling function ini dapat dibuat sebuah mother wavelet. Wavelet-wavelet lainnya akan muncul dari hasil penskalaan, dilasi dan pergeseran mother wavelet
Di susun
oleh:
Muhammad Iriyanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar